Kamis, 29 April 2010

ALAM EPOUTO


KISAH SEJUTAH KENANGAN DI EPOUTO KABUPATEN PANIAI PAPUA


KISAH SEJUTAH KENANGAN DI EPOUTO
Oleh Eman Goo


Epouto adalah sebuah kampung yang terletak di pedalaman pegunungan tengah papua dengan ketinggian diatas permukaan laut. Epouto itu sendiri adalah salah satu distrik di kaupaten paniai dengan jarak letaknya kurang lebih 50 kilimeter dari ibukota kabupaten Paniai. Sebelum pemekaran Kabupaten Paniai dari kabupaten Nabire, Epouto adalah satu desa dari yang masuk dalamwilayah Kecamatan Paniai Timur KAbupaten Paniai Di Nabire. Berdasarkan Data Fakta serta SEjarah bahwa Epouto sudah dikenal dan terkenal bagi masyarakat MEE dan MONIn di PAniai Pedalaman bahkan Nama Epouto itu sendiri telah tersohor hingga keluar Negeri . mengapa epouto menjadi daerah yang terkenal Simak Cerita berikut : Dimana dengan kehadiran para misionaris dari agama Katolik di Papua pada umumnya dan khususnya di Epouto telah dijadikan segala pusat pembelajaran dan pelatihan dan pembinaan, para misionaris membuka SKB, SMP Katolik berpola asrama sehingga pada waktu itu banyak siswa baik itu siswa SMP maupun SISWA SKB berdatangan di EPOUTO untuk menempuh berbagai bekal pengetahuan ketrampilan serta dapat mau belajar di SMP. SEjak itu Epouto mulai terkenal karena segala kegiatan ini dapat berlangsung di bagian pedalaman adalah hanya satu-satunya di Epouto. Epouto adalah satu daerah yang terletak antara gunung – gunung Batu yaitu Gipaiya. Miyee Deiyau di tengah terdapat sebuah Danau yang sangat menakjukan keindahan Alamnya. DEngan begitu indahnya daerak ini ada banyak perhatian dari misioNARIS untuk lebih memperkenalkan nama epouto diluar negeri terutama Belanda. Semua keindahan dapat mengharumkan kota mungil yang berada dipinggiran danau Tage . kehadiran Para misionaris adalah menye-barkan agama , selain itu juga membuka pusat pengembangan masyarakat , baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal, sehingga orang pernah menginjak kampong kecil ini selalu mengenangkan. Semenjak dipindahkan berbagai faslitas pengembangan masyarakat dari epouto ke Moanemani, Enarotali dan Wagheta. Sehingga Kata Epouto mulai diartikan dan dimegerti bahwa EPOUTO itu terdiri dari dua kata yakni EPOO dan UTO. EPOO artinya ditengah , atau gede /gendut /sehat. Sedangkan UTO artinya Tunggul atau sisa tebangan. Jadi EPOUTO menjadi pengertian BAHWA suatu daerah yang letaknya di tengah-tengah serta alam dan manusianya sehat,gede gendut, tetapi suatu kelak akan tinggal tunggul kalau tidak diperhatikan dan diperbaharui bersama. Dengan pengertian akan makna epouto ini sama artinya dengan pemberian nama orang seperti Wudiyawi adalah nama orang arti nama itu dapat dirakan, mengerti akan nasipnya pekerjaan atau aktifitasnya karena pemberian nama tidak luput dari akan kehidupan kelak setelah besar anak atau manusia yang terima nama itu, Kalau kita lihat nama wudiyawi ini adalah setelah besar dia adalah salah satu Kepala Kampung yang diberikan oleh colonial Belanda, selanjutnya setelah kehadiran Misionaris di Epouto maka minta ijin tempat ini adalah WUDIYAWI karena lokasi yang sekarang Misi EPouto adalah miliknya dan begitu buka gereja katolik maka setiap hari minggu, paska, natal maupun hari lain yang berhubungan dengan kegiatan gereja WUDIYAWI selalu naik bukit EGEDAI untuk berteriak memanggil masyarakat untuk ikut sembayang jadi kata WUDIYAWI dibagi dua yaitu WUDI artinya BAGI, MEMBAGI sedangka YAWI artinya MENUNJUK PEKERJAAN ORANG artinnya orang yang melakukan suatu pekerjaan. Jadi ARTI kata WUDIJAWI adalah ORANG YANG MEMBAGI BERITA, SEBARKAN BERITA, Acapkali pemberian nama oleh leluhur kita kepada manusia atau suatu kampong ,gunung , atau dusun dan kepada apapun tidak sembarang. Mereka memberi almamater itu sesuai dengan ramalannya tentang nasib yang akan dialami dan dirasakan pada suatu zaman. Sekian banyak ramalan para leluhur kita telah dan sedangt terungkap lewat perubahan-perubahan dunia zaman ini . Para Leluhur orang Mee pernah berkata “AWIGI POPO UWAGI POPO ” artinya [pintu barat dan timur terbuka] hal ini telah terbukti bahwa jalan trans Papua lewat barat telah berhasil masuk di Pedalaman Paniai Papua sedangkan lewat timur sedang dibangun dari timika menuju paniai dan dari paniai menuju timika. Fenomena Epouto identik dengan kedua contoh di atas. Pada waktu misionaris berada dan bekerja disana Epouto dikenal dengan julukan kota kecil yang indah dan terpesona. Segala Sumber daya alamnya sehat ,gendut dan gede ; demikian pula kasih dan cinta umat Paroki Tage Biru Kepada sesama sehat dan gendut. Pendidikan formal dan non formal seperti P-5 , SKB ,Karya Mulia, SMP YPPK, berawal di Epouto .Seperti kata Epoo, semua orang dari berbagai penjuru DATANG DI Epouto untuk menimba ilmu dan ketrampilan juga semua usaha apapun berbahasil dengan baik. Tak ketinggalan juga mutu manusia yang menyelesaikan pendidikan di Epouto, sudah meraih kursi –kursi pembesar, seperti ,Philipus Kum (Alm.) mantan Bupati Puncak Jaya , Drs. A.P.Youw mantan Bupati Nabire , Yanuarius Douw Mantan Bupati Paniai, Teddy Kedeikoto anggota DPR MPR Jakarta, Amatus Tatogo Kepala Dinas P dan P Kab. Paniai, Ausilius You Kepala Dinas P dan P Kab. Mimika , Pater Nato Gobay,Pr, Pater Yan You, Pr, Pater DR.Neles Tebbay, Pr, dan begitu banyak pejabat yang telah berhasil yang tidak disebutkan satu per satu.
Kini Epoo menangis karena tinggal uto. Semua kekayaan Tage Biru sudah dilahap habis-habisan , kasih umat yang sehat dan gendut kian mengendur , para misionaris belanda sudah lama pulang dan ada yang berpulanng Kepada Yang Maha Kuasa , SKB sudah dipindahkan di Enarotali, Karya Mulia telah digeserkan Dienarotali dan Moanemani, P-5 sudah lama bertolak ke Moanemani. Akhirnya 1981 SMP YPPK pun di daratkan di Moanemani . Kini tertinggal Uto atau Tunggul yakni bekas asrama SMP yang kini disebut PPK ,Pastoran, gedung SMP YPPK di jadikan sebagai gedung sekolah bagi SD YPPK beberapa gedung /rumah milik misionaris , mesin diesel tua , speed boat tua milik petugas pastoral, Semua sejarah ini menjadi kenangtan yang tak terlupakan bagi umat paroki Tage Biru. Kini hanya bermimpi demi mimpi ,kapan akan kembali Epouto sudah pergi sejak 30 tahun yang lalu. Ia telah pergi selamanya, Ia tak akan kembali tanpa banting tulang dan mencucurkan keringat. Demikian refleksi iman umat yang berdiam sekeliling danau Tage Biru.
“Maka atas kerja umat dengan pastor Paroki, pada Hari ulang Tahun Paroki Epouto 4 oktober 2006, berhasil meresmikan “ Penginapan Epoo” . untuk asrama putrid dalam tahap perencanaan dengan harapan akan terjawab atau terealisasi apabila semua komponen harus bekerja sama bergandengan tangan memperjuanggkannya.
Dengan lincahnya, dunia ini sudah, sedang dan akan mengalami perubahan yang pada akhirnya mau tidak mau, atau tidak akan mempengaruhi segala dimensi keebhidupan khususnya pendidikan anak-anak kita. Dalam rangka mengantisipasi persoalan ini maka sekolah prioritas dinilai sebagai suatu momen yang tepat untuk segera mengarahkan dan membawa anak keluar dari taufan yang diduga akan mengombang-ambingkan pendidikan serta perkembangan iman anak.Anak – anak adalah titipan dari Allah dalam keluarga-keluarga. Allah turut melimpahkan segala tugas dan tanggungjawab kepada para orang tua untuk membesarkan dan mendidik mereka, sehingga pada gilirannya mereka juga berhasil bertemu dengan Tuhan Allah, oleh karena itu kita harus menjawab tugas yang mudah itu dengan cara melibatkan diri dan ikut ambil bagian dalam tugas-tugas demi memajukan perkembangan Sekolah Prioritas itu (siapkan jalan Tuhan ) bagi anak-anak kita.Maksud dan tujuan adalah menyangkut hasil yang harus kita perjuangkan melalui keikutsertakan itu sendiri. Seorang petani menanam benih kol, ia tidak akan pernah memetik hasil pada keesokan harinya, melainkan ia akan petik hasil setelah lima bulan kemudian.perjuangan untuk mencapai tujuan prioritas identik dengan cerita seorang petani kol diajar tegas guru kelas SD YPPK Epouto “Bukit Pinus Paniai Keuskupan Timika ini. Tidak masuk akal , ditanyakan tentang hasil sebelum berkebun, sekolah prioritas merupakan lahan yang tepat untuk kita berkebun, persoalan sekarang adalah bagaimana lahan itu kita olah ? bagaimana memilih benih yang unggul ? bagaimana kita menaburkan benih yang itu ? Bagaimana kita memberi pupuk pada benih yang telah kita menaburkan itu? Bagaimana kita merawat tanaman itu sampai bisa mendapat hasil yang cukup memuaskan bagi kita semua ?, itulah tugas tanggug jawab para orang tua, sesuai dengan panggilan kita sebagai apa dihadapan Sekolah Prioritas.Apakah yang sudah, sedang dan akan diprioritaskan ? untuk menjawab pertanyaan ini, layaknya tanyakan terlebih dahulu tentang diri kita masing-masing siapakah kita dihadapan sekolah prioritas? Apakah orang tua murid berstatus petani? Apakah orang tua murid berstatus pengusaha atau pegawai negeri ? apakah pejabat pemerintah yang punya hak berbicara kepada Pemerintah yang lebih luas? Apakah Pengurus Yayasan ??? Apakah Guru ?? Dengan mengetahui diri dan tugas dari tiap kita, maka terketahui pula apa yang sudah, sedang dan akan aku prioritaskan dari bagian yang menjadi tanggungjawab. Jadi prioritas yang dimaksudkan adalah “ suatu rencana dari kita masing-masing ataupun secara bersama organisasi untuk memberi dan menyumbang dari apa yang ada pada kita sesuai dengan bidang tugas yang telah di rahmatkan oleh Tuhan Allah”.Siapakah pemilik sekolah prioritas ? jawabnya singkat saja bahwa : “sekolah prioritas itu milik kita bersama”. Sekolah itu milik Pemerintah, milik umat, milik orang tua, milik yayasan dan guru adalah pelaksana dilapangan. Untuk menjaga kebutuhan sekolah prioritas maka hal yang diharapkan adalah bersatu membangun serta memajukan sekolah, sebab sekolah itu lahan dan oleh Allah kepada kita, terang pria alumni IPI Filial Waena Jayapura ini. Allah mau manusia harus belajar, karena dengan belajar manusia akan memahami segala kehendak-Nya. Ingatlah anak Allah yakni Yesus, ia mempunyai 12 murid. Ke12 orang itu Yesus kumpulkan bukan sekedar untuk selalu berpiknik, melainkan untuk di ajari sebanyak mungkin hal demi manusia di dunia dari jaman ke jaman dengan kekuatan ajaran yang mereka dapat dari Sang Guru Yesus, mereka siapkan jalan bagi Tuhan untuk bertemu dengan kita dan sebaliknya, kita bertemu dengan Allah kita melalui jalan yang telah siapkan oleh para Rasul itu, (jadi, disimpulkan bahwa pendidikan yang kita peroleh lewat sekolah itu juga adalah milik Tuhan Allah) tandas alumni SPG Taruna Bahkti Waena Jayapura . Ditambahkan pertanyaan-pertanyaan kecil pada pertanyaan besar diatas ini, biar pertanyaan besar itu lebih jelas: saya buat apa, sesuai status dan bidang tugas saya dihadapan sekolah prioritas ? kita buat apa sesuai bidang tugas mu dihadapan sekolah prioritas ? dia buat apa sesuai bidang tugas dia di hadapan sekolah prioritas ? mereka buat apa sesuai bidang tugas mereka di depan sekolah prioritas ? Saya buat apa sesuai bidang tiugas saya di hadapan sekolah prioritas ?. Kita mestinya menghilangkan induk pertanyaan serta anak pertanyaan di atas ini dengan satu kata, namun kata itu ditentukan oleh suatu kesepakatan bersama”; Kalau ada kesepakatan bersama maka pada “pembagian tugas”. Pembagian tugas yang tegas dan jelas akan menghilangkan segala pertanyaan induk sampai dengan anak pertanyaan.Selama ini terasa ada pembiaraan tugas, bahwa kurang jelas kepada siapa tugas itu dibebankan ? ketika ditanya dengan pertanyaan “siapa tanggungjawab apa dari bagian –bagian yang mau diprioritaskan?, Demikian tanggapan Tekege mengenai sekolah prioritas, tulislah ini tidak bermaksud mengkritik dan menggurui semua pemerhati program, sekolah prioritas, melainkan ini bermaksud mengingatkan kembali tentang sekolah prioritas dan tugas kita masing-pmasing realitas membutuhkan. KBK PAK wajah Budaya Matedee ? Kita bersama kembali melihat Budaya “matedee”yang sudah lama berkubur didepan mata Suku Bangsa Mee!Betulkah,bahwa KBK PAK Identik dengan budaya matedee,pantaslah bahwa dengan kekuatan iman,kita menjadikan yesus sebagai Guru besar dan tokoh idola dalam melaksanakan pelajaran Agama Katholik.Dalam rangka usaha memanusiakan manusia,yesus menggunakan berbagai macam metode/cara.Beberapa metode yang dipraktekkanNya antara lain seperti : Tanya jawab,Khotba,menceritakan perumpamaan,senyuman,sapaan,teguran,nasehat,berdiam dengan maksud memancing suatu kerinduan pada para murid atau pengikut, mendaki bukit, mengunjungi, memberikan aku untuk merenungkan atau merefleksikan diri,pemberian waktu untuk merubah diri,memberikan waktu untuk buat sendiri,dan lain-lain. Manusia memang lemah,tingkat kemampuan untuk berfikir,mengerti dan memahami sesuatu pada prinsipnya berbeda antara satu dengan yang lain. Demikian pula semua orang yang perna mengikuti yesus dengan maksud mendengarkan ajaran tentang kerajaan Allah.ada kelompok ibu-ibu dengan anak-anak mereka,ada kelompok pemuda dan pemudi,ada kelompok remaja,ada kelompok tua-tua adapt,ada juuga kelompok ahli taurat,ada kelompok farisi,serta berbagai kelompok yang lain. Untuk mengatasi maedaan mengerti dan memahami yang diakibatkan oleh perbedaan umur dan latar Belakang pengetahuan ini,maka yesus menggunakan alat peraga dengan maksud dari semua pengajarannya. Kendati demikian yang digunakan oleh Yesus bukan seperti alat peraga modern yang kini dipakai oleh semua orang dipenjuru dunia,tetapi justru manusia,binatang,tumbuhan dan segara isi bumi dimamfaatkan oleh Yesus sebagai alat peraga yang itu. Semua burung-burung diudara maupun ditanya mampunyai sarang untuk pembaringan mereka,tetapi anak manusia tidak mempunyai rumah untuk beristrahat,demikian kata Yesus. Yesus memang tidak memiliki suatu balai atau aula untuk menampung semua pengikutnya. Dipinggir jalan,diatas danau,dipinggir danau, kali/sungai,bukit,gunung,bait Allah,dipasar,bagi Yesus semua tempat menjadi layak untuk mengajar. Yesus memang guru yang benar,walaupun guru dan keguruan yang miliki oleh Yesus,tidak pernya diajar oleh dosen siapa pun. Ia tidak pernah belajar didaktik metodik,kalau demikian maka “pribadi Yesus adalah Guru,pribadi menjadi keguruan,pribadi menjadi didaktik metodik dan pribadi Yesus justru menjadi sumber segara kreativitas mengajar”. Semua sikap, tingka laku, bahasa, mimik, tatapan, senyuman, pemberian tempat dan waktu bagi pengikut-nya, cara memilih dan memanfaatkan alat peraga,kunjungan dan menjelajah,ini semuanya adalah kretifitas Yesus yang layaknya patut kita ambil bagian dari kreativitas itu”. Jika kehilangan kreaktivitas ketika kita melaksanakan PAK,maka ingatlah Yesus yang menjadi sumber kreaktifitas mengajar (Yesus Idola Guru pAK)” urai pria alumni SMP YPPK Moanemani ini . Dampak selama ini bahwa guru PAK dengan setia dan srius mengajar pelajaran Agama khatolik didalam ruangan kelas peraktek seperti inimenimbulkan suatu indikasi bahwa guru hanya mengajarkan ilmu tentang agama sementara daya cipta,daya gerak dan lain sebagainya tidak diperhatikan oleh sang guru harapan satu-satunya oleh para bocah. Beranjak kita untuk lebih memperhatikan bidang-bidang yang selama ini dinilai terpendam dalam diri peserta didik yakni: ketrampilan ,daya cipta, kemampuan,sikap dan nilai kiristiani yang kiranya boleh dapat dipakai untuk hidup dan bekerja dimasyarakat sepajang masa. Segala kemampuan serta daya yang dimiliki oleh anak-anak didik ini telah lahir bersama kelahiran mereka sebagai manusia didunia ini. Karena itu,tidak benar kalau daya yang dimiliki anka-anak itu dibiarkan begitu saja tertimbun dalam dirinya. Berkaitan dengan ini maka dalam proses pelaksanan PAK,guru selalu berusaha menuntun,mendorong dan mengarahkan anak agar segala pada adanya terangkat kepermukaan sehingga mereka dapat menemukan,menyadari,memahami,dan memakainya dalam hidup serta bekerja di masyarakat sepanjang masa. Untuk menjawab pernyataan diatas ini,maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para guru agama katholik adalah selain dalam proses pembelajaran PAK, guru bukan belajar ilmu apa yang akan guru ajarkan kepada para anak kita. KBK PAK menhendaki guru belajar bagaimana belajar, artinya diharapkan kepada guru untuk belajar bagaimana cara mengantarkan anak didik agar mereka dapat mengalami suatu proses sehingga dirinya menjadi mampu sepanjang hidupnya.sebuah contoh sikap “tidak benar bahwa guru memberikan ikan kepada anak untuk dimakan habis,tetapi berikan kail agar ia mampu mencariikan sendiri sepanjang hidupnya. Maka kata Tekege bahwa proses pembelajaran PAK tidak harus dilaksanakan dalam ruangan kelas tetapi juga dialam terbuka. Bagaimana cara membahas suatu pokok bahasan bidang studi agama katholik dialam terbuka? Pada dasarnya tidak semua materi bidang studi agama harus dibahas dialam terbuka,namun harus mengunakan alam terbuka sebagai tempat yang wajar untuk melaksanakan pembelajaran proses PAK.berikut ini dua buah contoh menbahas materi PAK dialam terbuka,tetapi contoh ini bukan merupakan yang vocal.pilihan yang mutlak adalah kreatif mengajar dari teman-teman guru yang bersumber pada kereatif Yesus (idola kita).Budaya “Matedee”Matedee adalah pemberian waktu dan tempat yang seluas-luasnya kepada orang yang belum mampu melakukan sesuatu secara baik dan benar agar ia melakukan berulang kali sampai dapat melakukan sesuatu secara baik dan benar . Matedee adalah pemberian waktu dantempat kepada orang yang bersikap dan bertingkah laku tidak sesuai dengan apa yang diharapakan oleh kebiasaan budaya. Matede adalah pemberian waktu dan tempat kepada orang yang bersikap dan bertingkalaku tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kebiasaan budaya. Matede adalah pemberian waktu dan tempat kepada si pelanggar kepada hukum adat atau kepada si pemalas yang disertai dengan pendampingan dari orang tua atau yang di tuakan dikampungnya hingga ia dapat menyadari dan menemukan diri. Matede adalah pemberian nasehat,arahan saran,pendapat,serta opini dari orang tua kepada semua anak dirumahnya atau disatu kampung.Matede merupakan suatu proses penyadaran kepada orang-orang khusus dengan maksud suatu kelak mereka dapat menemukan dirinya. Beberapa contoh proses penyadaran pola:”Budaya matede”. Tekege mencontohkan kepada anak laki-laki,sang ayah mengambil jubi dengan segala peralatan yang lain untuk buat anak panah. Ayah mengajak juga anaknya mempersiapkan semua peralatan untuk buat anak panah. Ayah memasang api,menghaluskan rotan menjemur jubi sampai akhirnya sebuah anak panah jadi siap pakai (Orang tua buat anak menirukannya). Lain lagi,anak yang tidak cari kayu api,pada sore harinya tidak dipersilahkan duduk menjemur badan dipinggir tungku api. Bagian ubinya disimpan dulu,nanti anak sudah lapar barulah diberi makan. Atau pada kasus lain anak yang malas timbah air sore itu kepadanya tidak diberi minum walaupun dikasih makan. Atau lain lagi bahwa bagi anak-anak Mee ,telinga babi yang henak dipotong menjadi makanan awal sebelum makan dagingnya. Tetapi bagi anak-anak yang malas jaga atau memberi makan pada babi selagi masih di piarah,kepadanya tidak akan diberikan bagian telinga babi. Bersama sang ayah putranya diajak untuk buat pagar. Anak akan diberikan tugas memagari salah satu bagian. Pada pertengahaan pekerjaan ,ayah atau yang dituakan akan datang memeriksa hasil kerja dari anak. Ayah akan menguji kekuatan dari pagar yang dibuatnya dengan cara menendang pagar yang telah dibuat anaknya. Kalau roboh maka anak akan sadar bahwa hasil kerjanya tidak terbobot,sehingga anak akan mengulangi pekerjaan itu sampai pagar itu bisa bertahan kuat kalau ditendang oleh ayahnya atau yang dituakan.bersama ayah anak menuju ke hutan untuk cincang papan atau pagar beberapa belahan kayu akan diberikan kepada anaknya untuk melakukan pekerjaan cincang(ayah pun melakukan hal yang sama). Setelah lima/enam lembar dicincang,ayah memeriksa dengan cara menggosok telapak tangannya pada lembaran papan yang telah dikerjakan oleh anaknya.kalau dirasa masih kassar maka papan itu akan dicincang lebih kasar lagi oleh sang ayah, supaya anak mencincang ulang sampai lebih halus dari cincangan awal.para remaja dituntun membagi ubidirumah laki-laki,awalnya hitung orang ada dalam rumah laki-laki.kalau ada 12 maka 12 ubi yang agak besar disatukan menjadi satu tumpuk. 12 ubi ukurannya yang sedang disatukan menjadi satu tumpuk.begitu terus sampai yang terkecil 12 buah disatukan menjadi satu tumpuk. Lalu ambil satu-satu ubi dari setiap tumpuk ubi kemudian berikan kepada tamu yang tertua.demikian terus sampai semua orang yang ada dalam rumdah harus mendapat bagian. Apabila tamu atau yang tertua dalam rumah itu tidak mendapat bagian yang pertama maka oleh yang dituakan dalam rumah itu akan mendesak kepada para remaja untuk mengulang membagi ubi dengan mengutamakan tamu atau yang dituakan dalam rumah tersebut. [mau dikatakan bahwa dalam kehidupan ini harus menghormati tamu atau yang dituakan dalam suatu rumah /tempat tugas]. Kepada anak perempuan,menyiapkan kulit kayu yang gunanya untuk membua noken.mama memintal tali, anaknya menirukan hingga menjadi noken.demikian pula membuat ebai [jala ikan].kemudian mama mengajak putrinya memasak makanan.setelah masak, putrid akan membagikan ubi kepada semua orang yang ada dalam rumah tersebut.ibunda akan meminta ubi yang agak mentah atau yang agak hangus, selanjutnya ubi tersebut ibunda letakkan pada tempat makanan babi[putrid akan penasaran ada apa dibalik sikap sang mama].kalau putrinya sudah berumur kira-kira berumur 13 tahun keatas,ibunda pura-pura akan sakit.semua tugas sebagai ibunda dalam rumahdilimpahkan kepada putrinya selama 3 sampai 7 hari dengan maksut hendak menguji sejauh mana sikap keibuan dari gadis tersebut.setelah beberapa hari berlalu,ibund akan memeriksa semua cara kerja putrinya dikebun,dipinggir rumah,diperahu,bagaimana cara sang putrid memperhatikan memberi makan kepada adik-adiknya atau memelihara babi dan lainnya. KBK PAK mengajak untuk lebih banyak memperhatikan berbagai kemmampuan yang dimiliki oleh anak yang selama ini dimiliki oleh anak.agar segala kemampuan anak itu terangkat kepermukaan,maka hal yang perlu diperhattikan oleh kita adalah harus belajar bagaimana cara mengantarkabn anak supaya ia dapat menemukan dirinya,bukan belajar ilmu yang kita ajarkan.Demikian pula budaya matedee praktek budaya ini tidak perna belajar ilmu melainkan yang dipraktekkannya adalah justru cara-cara pendampingan yang memungkinkkan orang menjadi dewasa dalam kehidupan bermasyarakat. Dilihat dari kesamaan maksud dan tujuan ini maka pola Yesus mengajar umat pada waktu itu ,janganlah kita lupakan. KBK PAK mengajar kita tentang pola Yesus mengajar dan pendidoikan buddaya “Matedee” justru prakteknya yang sudah lama berakar pada kehidupan manusia . Oleh karena itu guru harus berjuang mengerti dan memahami bagaimana cara membawa, menuntun ,mengantarkan anak agar melalui proses pengajaran PAK anak dapat menemukan diri untuk pakai sepanjang hidupnya . Maka diharapkan dalam proses pembelajaran PAK ,unsure pendekatan budaya Matedee kiranya menjadi salah satu alternative tanpa mengurangi alternative lain yang telah ditawarkan oleh KBK itu. Kalau kehilangan kreativitas ketika melakukan PAK ,ingatlah Yesus yang penuh dengan kreativitas karena Dialah sumber kreativitas .

SMP YPPK EPOUTO HADIR KEMBALI DENGAN NAMA SEKOLAH SATU ATAP


SMP YPPK EPOUTO HADIR KEMBALI DENGAN NAMA SEKOLAH SATU ATAP


EPOUTO - Sekitar pertengahan tahun 1978, SMP YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto yang telah berkiprah puluhan tahun, dipindahkan ke Moanemani. Dan otomatis namanya pun berubah menjadi SMP YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto di Moanemani, yang hingga kini masih eksis. Praktis, Epouto yang adalah salah satu daerah pewartaan misionaris Katolik, tak ada lagi sekolah menengah pertama (SMP). Hanya ada Sekolah Dasar (SD). Anak-anak dari Epouto dan beberapa kampung sekitarnya yang hendaknya melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP, terpaksa harus "merantau" ke Moanemani, Waghete dan Enarotali. Meninggalkan kampung halamannya, anak-anak hanya bisa bersua dengan orang tua dan familinya saat masa liburan, misalnya Natal, Paskah, dan libur besar (Juni-Agustus). Kerinduaan orang tua agar anak-anak mereka tidak lagi pergi bersekolah jauh, tampaknya kian menggebu-gebu. Tidak bermaksud hendak memanjakan buah hati mereka, tetapi alasan mendasar adalah Epouto harus menghadirkan kembali masa kejayaan puluhan tahun silam yang kini hanya tinggal kenangan itu. Kenangan akan SMP yang dulu pernah kesohor, terkenal di Tanah Papua, lantaran hasil didikan dari sekolah itu kini semua telah menjadi "manusia". Banyak pejabat besar yang ada sekarang, rata-rata tamatan SMP YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto. Dan untuk menjawab kerinduan tersebut, memang bukan pekerjaan ringan. Selain minimnya kontribusi aktif dari warga, juga tiadanya perhatian dari para alumni yang terkesan telah melupakan "almamaternya" begitu saja. Pergumulan inilah yang benar-benar dirasakan Esau Tekege yang selama beberapa tahun terakhir ini memperjuangkan hadirnya sebuah SMP di kota tua ini. "Banyak pejabat daerah yang dulu tamat dari SMP YPPK Epouto. Ketika beberapa kali saya menyurat kepada mereka bahkan ketemu langsung, tapi sama sekali tidak ada respon yang baik," ujarnya. Hal itu, bagi Esau, sudah merupakan bukti kepedulian, apakah mau ingat kembali masa lalu atau tidak, entah mau jawab atau tidak. Terserah masing-masing orang. Yang pasti, selama 30 tahun pakaian seragam berwarna putih-biru itu hilang dari pandangan mata warga Epouto. Tapi, sekarang dengan mudahnya orang dapat menyaksikan anak-anak berpakaian SMP sedang menuju ke sekolah. Semenjak bulan lalu, pemandangan ini bukan lagi hal baru di Epouto. Ya, kini SMP YPPK Epouto telah hadir. Wakil Bupati Paniai, Derek Pakage, S.Ip telah meresmikan sekolah ini, Jumat 20 Juli 2008, bertepatan pembukaan Caping Rohani Mudika se-Dekenat Paniai. Peresmiannya ditandai dengan pengguntingan papan nama sekolah, juga papan nama asrama dan papan nama kantor Distrik Yatamo. "Mulai tahun ajaran 2008/2009 ini, kita buka penerimaan siswa baru dan proses belajar mengajar sudah berjalan sejak dua bulang lalu," kata Sekretaris Pengelola SMP YPPK Epouto, Esau Tekege. Di tengah segala keterbatasan, sekolah ini ternyata memiliki satu asrama. Bagi siswa-siswi yang kampung atau rumahnya jauh dari Epouto, bisa tinggal di asrama. Meski segala kebutuhan dan fasilitas asrama tersebut masih minim. Dan bukan sekedar menampung, ada syarat-syarat bagi anak-anak yang tinggal di asrama. Menurut Esau, sekolah berpola asrama ini sudah sejalan dengan program pemerintah yang telah dicanangkan program Pendidikan Berpola Asrama. "Untuk mendukung program pemerintah, maka melalui kegiatan Musyawarah Pastoral (Muspas) I Gereja Katolik Dekanat Paniai pada Januari 2005, telah ditetapkan enam bidang pastoral, salah satunya adalah bidang pendidikan," jelasnya. Meski begitu, Esau berpendapat bahwa hasil Muspas I tersebut memang harus diikuti dengan tindakan nyata di lapangan, bukan sekadar kata-kata dan konsep belaka. "Jika berbicara mengenai Sekolah Berpola Asrama, maka bagaimana cara mewujudkan sekolah yang bermutu? Apa sumbangan dari kita untuk mewujudkan cita-cita luhur itu? Ini yang harus direnungkan bersama," tutur mantan guru SD YPPK Gome Ilaga ini. Sekolah Berpola Asrama yang bermutu, kata Esau, harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Tapi itu saja tidak cukup, sebab harus ada pembentukan sikap dan watak manusianya (anak didik). Jadi, tenaga pendamping menjadi kebutuhan paling utama dan pokok untuk mendukung Sekolah Berpola Asrama, agar out-put dari sekolah ini menjadi mampu dan siap saing di era globalisasi ini. Dihadirkannya SMP ini tentu ada tujuan yang hendak dicapai. Selain dalam rangka mencerdaskan anak-anak bangsa sesuai dengan UUD 1945 dan membantu para generasi penerus bangsa untuk mengembangkan diri menjadi manusia yang mandiri, berkepribadian, memiliki kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan, dan berwawasan luas, juga tentunya anak-anak didik dibina secara intens agar nantinya mereka memiliki ketrampilan baik secara individu maupun kelompok dengan berdasarkan pada iman Kristiani. "Di wilayah Distrik Yatamo ada 5 SD dan 3 SD kecil. Anak-anak yang lulus dari beberapa SD itu bisa melanjutkan ke SMP YPPK St.Fransiskus Epouto yang sudah kita buka dua bulan lalu," tandasnya.Hingga kini tercatat 41 siswa, mereka berasal dari SD YPPK Uwebutu, SD YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto, SD Negeri Inpres Dimiya, SD Negeri Inpres Udaugi, SD Negeri Inpres Waidide, bahkan ada pula beberapa siswa dari SD YPPK Dei (Distrik Eka).Khusus tenaga pengajar, kata Esau, saat ini ada tiga kelompok. Yakni guru-guru SD, anggota Tim Pastoral, dan beberapa sarjana yang saat ini masih menganggur. Jumlah keseluruhan tenaga pengajar sebanyak 14 orang. "Saat ini kami meminjam dua ruang kelas milik SD YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto," imbuh Esau. Oleh (markus you)

SMP YPPK EPOUTO HADIR KEMBALI DENGAN NAMA DAN WARNA BARU SMP SATU ATAP


SMP YPPK EPOUTO HADIR KEMBALI DENGAN NAMA DAN WARNA BARU SMP SATU ATAP
Martinus Tekege, Amd.Par,S.Pd,S.Kom,M.Eng

Dengan kehadiran misionaris ini di daerah paniai terjadi banyak perunahandalam segala bidang, salah satunya adalah menetapkan pusat-pusat pengembangan sosial budaya. ekonomiu dan pendidikan. Pada saat ini yang hadir adalah misi Kristen Protestan dan misi katolik sehingga misi gereja kristen protestan menetapkan pusat pembinaannya di GOKEBO Kabupaten Deiyai dan KEDOO Kabupaten Paniai kedua tempat ini adalah pusat pembinaan ekonomi, kesehatan sosial budaya serta pendidikan bagi orang mee khususnya beragama kristen Protestan sedangkan Misi Gereja Katolik menetap Epouto sebagai pusat segala kegiatan seperti Pusat SKB, Pusat P5, Pusat Pendidikan. semua kegiatan di epouto telah berkembang baik. Pada saat itu tepat Tahun 1978 para misionaris katolik mendirikan sebuah sekolah dengan memberi nama SMP YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto semasa itu sekolah ini telah dikenal yang banyak anak koteka dapat menempuh pendidikan dengan baik. siswa-siswinya berdatangan dari berbagai kampung di pedalaman pengunungan tengah, mulai dari Mapia, kamu, tigi paniai dan Moni dani, memang ada banyak sekolah dibuka misionaris katolik dan pprotestan waktu itu tetapi pilihan dan idola semua orang adalah SMP YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto. Dari hasil studi dan pembinaan berpola asrama waktu itu membuat orang mee mulai keluar mengenal dunia luar, mulai tau perkembangan, hasil binaannya terbukti sudah dan sedang bekiprah di berbagai daearah di papua. Setelah kurang lebih 36 tahun berkiprah sekolah ini tanpa alasan, masalah, dan tujuan sekolah yang sedang berkembangkan baik itu dipindahkan ke Moanemani maka nama status sekolah berubah menjadi SMP YPPK Santo Fransiskus Asisi Epouto di Moanemani selanjutnya epouto tinggal kenanagan dan cerita bahwa didaerah, kampung ini pernah ada SMP, dan berbagai pusat kegiatan demi kemajuan manusia mee namun sekarangan tinggal kenangan. Untuk menjawab kerinduan tersebut, memang bukan pekerjaan ringan. Selain minimnya kontribusi aktif dari warga, juga tiadanya perhatian dari para alumni yang terkesan telah melupakan "almamaternya" begitu saja. Pergumulan inilah yang benar-benar dirasakan anak orang pinggiran danau tage biru. dengan adanya jeritan tangisan aanak negeri tage serta adanya tuntutan batin serta dorongan yang kuat bahwa harus berjuang untuk mengembalikan kenangan lama. luka lama serta bekas lama yang hilang dari mata DAnau tage biru. sehingga dengan kehadiran salah seorang guru yang pindah dari muliah ke SD YPPK Epouto yang bernama Esau Tekege yang selama beberapa tahun terakhir ini memperjuangkan hadirnya sebuah SMP di kota tua ini. "Dengan Banyak tantangan godaan serta banyak pengorbanan (Esau Tekege) telah banyak mendapat kritikan saran akan perjuangannya SMP YPPK Epouto. dengan perjuangan yang tiada henti sehingga pakaian putih biru yang hilang selama 30 tahun dari pandangan mata warga Epouto kini hadir kembali, bbuktinya sekarang orang dapat menyaksikan anak-anak berpakaian SMP sedang menuju ke sekolah. hal ini bukan hal baru bagi daerah jatamo epouto, kini SMP YPPK Epouto telah hadir. sayangnya dan masih dalam perjuangannya bagaimana mutu anak-nak selanjutnya dengan pertimbangan tenaga pengajar. pendidik maka diharapkan semua anak daerah jatamo berpkir bgaiman kampung kita maju., berkembang, serta apa yang saya berikan untuk SMP yang kini hadir kembali untuk selama.

KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG PENDIDIKAN DASAR

KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG PENDIDIKAN DASAR - PRESENTATION TRANSCRIPT

Oleh : Drs. Romelan,

  1. MM KABID PENDIDIKAN TK/SD DINAS DIKPORA KAB. KEBUMEN KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG PENDIDIKAN DASAR
  2. PENDAHULUAN
    • Memasuki Era Global :
    • Perlu SDM Berkualitas
    • Peranan Pendidikan Sangat Strategis
    • ( Maka perlu pembaharuan paradigma pendidikan )
  3. ARAH KEBIJAKAN Garis Besar Arah Kebijakan (Mengacu Propenas)
    • 1. Perluasan, Pemerataan, Peningkatan Mutu Pendidikan
    • 2. Peningkatan Profesionalisme Guru
    • 3. Pembaharuan Sistem Pendidikan
    • 4. Peningkatan Pelayanan dan Pembinaan Dikdas dan Prasekolah
    • 5. Peningkatan Pembinaan Pendidikan Budi Pekerti
    • 6. Peningkatan Kualitas Lembaga Pendidikan
    • 7. Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Pendidikan
  4. TUJUAN PROGRAM KEBIJAKAN
    • Meningkatkan Jangkauan dan Daya Tampung TK/RA, SD/MI, SMP/MTs
    • Meningkatkan Kesamaan Kesempatan Memperoleh Pendidikan
    • Meningkatkan Kualitas Pendidikan Dasar dan Prasekolah
    • Terselenggaranya Manajemen Berbasis Sekolah
  5. PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN DASAR DAN PRASEKOLAH
    • Kurangnya Pemerataan Pendidikan
    • Kurangnya Kualitas dan Relevansi Pendidikan
    • - Kualifikasi Pendidikan Guru
    • - Proses Pembelajaran Kurang bermutu
    • - Fasilitas pembelajaran belum memadai
    • Kurangnya Efisiensi dan Efektivitas Pendidikan
    • - Masih banyak SD yang jumlah siswanya tidak memenuhi
    • syarat
    • - Pemanfaatan sumber belajar kurang maksimal
    • - Belum maksimalnya pemberdayaan gugus sekolah
    • - Sistem Informasi Manajemen belum maksimal
    • Belum Optimalnya Manajemen dan Kemandirian Pendidikan
    • - Ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah dalam
    • penyelenggaraan pendidikan masih tinggi
    • - Pendidikan seakan-akan hanya menjadi tanggung jawab
    • pemerintah
    • - Pelaksanaan Akreditasi TK, SD, dan SMP belum merata

  1. PRIORITAS PROGRAM TAHUN 2007
    • Perluasan dan Pemerataan Kesempatan Belajar
    • Pembangunan TK Pembina Kec.
    • Pembangunan RKB dan USB SMP
    • Sosialisasi Wajar Dikdas 9 Tahun
    • Penanganan dan Pembinaan anak putus sekolah SD dan SMP melalui retrival dan transisi
    • Program Beasiswa SD / MI dan SMP Terbuka
  2. 2. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan
    • Pemberdayaan Sekolah melalui Block Grand TK/SD
    • Diklat bagi Guru / Kepala Sekolah / Pengawas TK / SD
    • Pengadaan Sarpras dan Alat peraga TK / SD
    • - Lomba – lomba
    • Pengembangan SD Rujukan Nasional ( Percontohan ) di setiap Kabupaten
    • - Tes Kemampuan Dasar ( TKD ) bagi siswa Kelas III SD
    • Pengembangan Mutu SMP melalui School Grant
    • Pengembangan SMP Berstandar Nasional dan Rintisan SMP Koalisi
    • Pengadaan Ruang Lab. SMP
    • Olimpiade Sains
    • Workshop bagi guru SMP
    • Penyempurnaan Kurikulum
    • Pengembangan paradigma pembelajaran dari Schooling ke Learning, PAKEM
    • Otonomi Sekolah melalui Prog.MBS dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat
    • Penerapan SPM Pendidikan TK, SD, dan SMP
    • Pengembangan Sistem dan Alat Ukur Penilaian Hasil Belajar
  3. 3. Peningkatan Efisiensi dan Efektvitas Pendidikan
    • Pengembangan TK / SD Satu Atap
    • Program Regrouping SD
    • Pengembangan SD / SMP Satu Atap
    • Diklat bagi Guru Pemandu Mapel SD
    • Pemberdayaan Gugus SD dan MGMP SMP
    • Pemberdayaan Sumber Belajar
    • Pemberdayaan Perpustakaan SD dan SMP
  4. 4. Peningkatan Manajemen dan Kemandirian Pendidikan
    • Perluasan dan Peningkatan Mutu Akreditasi
    • Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Pendidikan
    • Peningkatan SIM Dikdas
    • Peningkatan Ketaatan dan Peraturan Perundang – undangan
  5. 5. Peningkatan Sarpras Pendidikan
    • Imbal Swadaya bagi TK/SD
    • Block Grant Rehab Gedung SD/MI/SDLB
    • Block Grant Gedung SMP/MTs
    • Block Grant Mebelair Ruang Kelas SD/MI
    • Block Grant Alat Peraga SD/MI
    • Block Grant Ruang/Mebel Perpus SD/MI
    • Block Grant Sarana TK Edukasi SD
  6. MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH ( MBS )
    • MBS dapat terlaksana optimal , jika :
    • 1. Ada dukungan dari pihak stakeholders
    • 2. Memiliki Kemauan dan Kemampuan untuk Melakukan Pembaharuan
    • 3. Mengembangkan potensi siswa
    • 4. Lingkungan Sosial Sekolah Kondusif
    • 5. Potensi Sumber Daya Sekolah dan Masyarakat
    • 6. Mampu Memberi Nilai Tambah bagi Masy.
  7. STANDAR PELAYANAN MINIMAL
    • SPM adalah spesifikasi teknis sebagai patokan pelayanan minimal yang wajib dilakukan
    • SPM harus mendukung tercapainya tujuan pendidikan di TK, SD, SMP
    • SPM meliputi Standar Lulusan, Kurikulum, Sistem Pengajaran, Bahasa Pengantar, Siswa, Jenis Ketenagaan, Guru, Sarana dan Prasarana, Struktur Organisasi dan Anggaran/Pembiayaan
  8. MANAJEMEN GUGUS SEKOLAH (SD) DAN MGMP (SMP)
    • Merupakan wahana diskusi, sharing pengalaman dan ide bagi para pembina /guru dalam rangka upaya menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
    • Upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah
  9. SELAMAT DAN SUKSES SEMOGA TUHAN YANG MAHA KUASA MERIDHOI USAHA KITA BERSAMA AMIIN.

            • TERIMA KASIH

SD SMP YPPK SATU ATAP EPOUTO PANIAI

SD SMP SATU ATAP EPOUTO

oleh Ekaumaga

Setelah adanya peraturan pendidikan 9 tahun berbgai daerah telah membangun Sekolah Satu atap SD kelas I sampai VI disambungan sekolah 3 tahun dalam satu halaman yaitu SMP selanjut model sekolah ini dinamakan sekolah SATAP atau sekolah satu atap, berkenaan dengan itu maka Pembangunan SD YPPK St Fransiskus epouto juga mulai reharap gedung SD sambil mengurus sekolah SMP YPPK St Fransiskus Epouto yang nanti keduanya akan menggandeng menjadi Satu Atap maka tepat tahun 2009 dapat Persetujuan dari dirjen dikti maka SMP epouto mendapat

nomor Persejuan dan sebenarnya SMP YPPK St Fransiskus Epouto sudal lama ada namun dipindahkan dimoanemani dan setelah 30 tahun kemudian baru YPPK St Fransiskus Epouto tersebut hadir kembali dengan nama warna baru dan tanpa proses yang panjang yaitu dengan nama SMP YPPK Satu ATAP St Fransiskus Epouto. Maslah pendidikan dipegunungan tengah terutama Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Paniai, Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Dogiyai antara suku monii dan Mee di daerah ini pertama mengenal masalah pendidikan adalah di Epouto karena pertama daerah ini adalah pusat berbagai kegiatan pendidikan, semua orang mengidolakan daerah ini waktu itu, apa lagi panorama alam yang sangat menankjutkan serta keadaan masyarakat setempat yang rama tama, SMP YPPK epouto adalah cerita lama yang menjadi sesuatu yang tidak pernah dilupakan bagi mereka yang sekolah, singgah di sana, banyak kalangan juga rindu akan kehadiran kembali akan SMP itu sehingga semua jeritan, tangisan itu menjadi Doa dihadapan Tuhan ALLAH sehingga dalam proses pengusan akan mengembalikan SMP itupun tidak hambatan bahkan setelah hadir ada banyak orang dating bercerita, member masukan dan lebih lucu lagi waktu penerimaan siswa baru dan juga waktu massa orientasi siswa (MOS) di sekolah ini ada orang tua juga ikut mos bersama siswanya karena semangat akan kehadiran sekolah ini. Sejak dibuka sampai sangat ini Epouto telah mengalami berbagai perubahan baik renovasi bangunan SD yang dulu Bekas SMP dan juga dari pihak SD telah penyerahkan gedung SD yang selama ini digukan kepada SMP katanya ini adalah SMP punya dan SD harus bangun Gedung baru di belakang SD kebetulan ada lokasi cukup untuk itu, maka menurut Kepala sekolah SD Emerkus Tekege bahwa gedung bekas SMP dulu harus kembalikan karena ada tersimpam makna tersendiri ter dengan gedung ini akan teringat kembali mas kejayahan dulu serta pasti aka nada hasil yaitu akan timbul benih-benih baru di daearah Paniai juga kami mohon dukungan baik moril maupun materi akan kemajuan SMP ini lebih baik dari yang lama. Selain itu kami juga sangat mengalami maslah tenaga guru.

Renovasi dan penambahan Gedung SD SMP satu atap di bangun dengan dana bantuan Dirjen Dikti dan diresmikan serta penyerahan kunci SATAP di Lakukan oleh Konsultan dari Dirjen Dikti. SMP SATAP Epouto akan mengikuti ujian pada tahun ajaran 2010/2011. Pembangunan SD-SMP satap ini bertujuan menekan angka anak putus sekolah yang ada di daerah terpencil.

Sekolah yang dikembangkan menjadi Satu Atap di epouto didukung oleh beberapa SD yang ada di daerah jatamo tersebut yaiyu SD Negeri Impres Dimiya, SD YPPK Uwebutu. SD YPPK Keniapa, SD YPPI Uwekebo. Sekolah Dasar pendukung ini letaknya tidak jauh dari SMP. Untuk mencapai SMP terdekat, anak-anak di daerah tersebut harus menempuh jarak minimal lima kilometer dengan medan terjal , berbukit dan lewat Danau Tage maupun Kali yawei.



SD SMP SATU ATAP EPOUTO

SD SMP SATU ATAP EPOUTO


Setelah adanya peraturan pendidikan 9 tahun berbgai daerah telah membangun Sekolah Satu atap SD kelas I sampai VI disambungan sekolah 3 tahun dalam satu halaman yaitu SMP selanjut model sekolah ini dinamakan sekolah SATAP atau sekolah satu atap, berkenaan dengan itu maka Pembangunan SD YPPK St Fransiskus epouto juga mulai reharap gedung SD sambil mengurus sekolah SMP YPPK St Fransiskus Epouto yang nanti keduanya akan menggandeng menjadi Satu Atap maka tepat tahun 2009 dapat Persetujuan dari dirjen dikti maka SMP epouto mendapat

nomor Persejuan dan sebenarnya SMP YPPK St Fransiskus Epouto sudal lama ada namun dipindahkan dimoanemani dan setelah 30 tahun kemudian baru YPPK St Fransiskus Epouto tersebut hadir kembali dengan nama warna baru dan tanpa proses yang panjang yaitu dengan nama SMP YPPK Satu ATAP St Fransiskus Epouto. Maslah pendidikan dipegunungan tengah terutama Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Paniai, Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Dogiyai antara suku monii dan Mee di daerah ini pertama mengenal masalah pendidikan adalah di Epouto karena pertama daerah ini adalah pusat berbagai kegiatan pendidikan, semua orang mengidolakan daerah ini waktu itu, apa lagi panorama alam yang sangat menankjutkan serta keadaan masyarakat setempat yang rama tama, SMP YPPK epouto adalah cerita lama yang menjadi sesuatu yang tidak pernah dilupakan bagi mereka yang sekolah, singgah di sana, banyak kalangan juga rindu akan kehadiran kembali akan SMP itu sehingga semua jeritan, tangisan itu menjadi Doa dihadapan Tuhan ALLAH sehingga dalam proses pengusan akan mengembalikan SMP itupun tidak hambatan bahkan setelah hadir ada banyak orang dating bercerita, member masukan dan lebih lucu lagi waktu penerimaan siswa baru dan juga waktu massa orientasi siswa (MOS) di sekolah ini ada orang tua juga ikut mos bersama siswanya karena semangat akan kehadiran sekolah ini. Sejak dibuka sampai sangat ini Epouto telah mengalami berbagai perubahan baik renovasi bangunan SD yang dulu Bekas SMP dan juga dari pihak SD telah penyerahkan gedung SD yang selama ini digukan kepada SMP katanya ini adalah SMP punya dan SD harus bangun Gedung baru di belakang SD kebetulan ada lokasi cukup untuk itu, maka menurut Kepala sekolah SD Emerkus Tekege bahwa gedung bekas SMP dulu harus kembalikan karena ada tersimpam makna tersendiri ter dengan gedung ini akan teringat kembali mas kejayahan dulu serta pasti aka nada hasil yaitu akan timbul benih-benih baru di daearah Paniai juga kami mohon dukungan baik moril maupun materi akan kemajuan SMP ini lebih baik dari yang lama. Selain itu kami juga sangat mengalami maslah tenaga guru.

Renovasi dan penambahan Gedung SD SMP satu atap di bangun dengan dana bantuan Dirjen Dikti dan diresmikan serta penyerahan kunci SATAP di Lakukan oleh Konsultan dari Dirjen Dikti. SMP SATAP Epouto akan mengikuti ujian pada tahun ajaran 2010/2011. Pembangunan SD-SMP satap ini bertujuan menekan angka anak putus sekolah yang ada di daerah terpencil.

Sekolah yang dikembangkan menjadi Satu Atap di epouto didukung oleh beberapa SD yang ada di daerah jatamo tersebut yaiyu SD Negeri Impres Dimiya, SD YPPK Uwebutu. SD YPPK Keniapa, SD YPPI Uwekebo. Sekolah Dasar pendukung ini letaknya tidak jauh dari SMP. Untuk mencapai SMP terdekat, anak-anak di daerah tersebut harus menempuh jarak minimal lima kilometer dengan medan terjal , berbukit dan lewat Danau Tage maupun Kali yawei.

SELAMAT DATANG BERSAMA KAMI DI SD SMP YPPK SATAP EPOUTO

Epouto adlh sebuah kampung yg terletak di pedlmn pegunungan tengah papua. Epouto adalah salah satu desa dari wilayah Distrik Jatamo Kab. Paniai. Berdasarkan Data Fakta serta SEjarah bahwa Epouto sudah dikenal dan terkenal bagi masyarakat MEE dan MONI di Paniai Pedalaman bahkan telah tersohor hingga keluar Negeri. mengapa epouto karena Ceritanya adalah bahwa Dimana dgn kehadiran para misionaris dari agama Katolik di Papua maka Epouto dijadikan segala pusat pembelajaran, pelatihan dan pembinaan, krn para misionaris membuka SKB,SMP Katolik berpola asrama sehingga pada waktu itu banyak siswa baik itu siswa SMP maupun SISWA SKB berdatangan di EPOUTO untuk menempuh berbagai bekal pengetahuan ketrampilan serta dapat mau belajar di SMP. Epouto terletak antara gunung2 Batu yaitu Gipaiya. Miyee Deiyau di tengah terdpt sebuah Danau yg sangat menakjukan keindahan Alamnya. Dgn begitu indahnya daerak ini ada byk perhatian dari misionaris utk lebih memperkenalkan nama epouto diluar negeri terutama Belanda. Orang yang pernah menginjak kampong kecil ini selalu mengenangkan akan keindahannya.


Panorama Alam Danau Tage Biru

Informasi Terbaru

Foto saya
Epouto,sebuah kampung yg terletak di pedlmn pegunungan tengah papua. Epouto adalah salah satu desa dari wilayah Distrik Jatamo Kab. Paniai. Berdasarkan Data Fakta serta SEjarah bahwa Epouto sudah dikenal dan terkenal bagi masyarakat MEE dan MONI di Paniai Pedalaman bahkan telah tersohor hingga keluar Negeri. mengapa epouto karena Ceritanya adalah bahwa Dimana dgn kehadiran para misionaris dari agama Katolik di Papua maka Epouto dijadikan segala pusat pembelajaran, pelatihan dan pembinaan, krn para misionaris membuka SKB,SMP Katolik berpola asrama sehingga pada waktu itu banyak siswa baik itu siswa SMP maupun SISWA SKB berdatangan di EPOUTO untuk menempuh berbagai bekal pengetahuan ketrampilan serta dapat mau belajar di SMP. Epouto terletak antara gunung2 Batu yaitu Gipaiya. Miyee Deiyau di tengah terdpt sebuah Danau yg sangat menakjukan keindahan Alamnya. Dgn begitu indahnya daerak ini ada byk perhatian dari misionaris utk lebih memperkenalkan nama epouto diluar negeri terutama Belanda. Orang yang pernah menginjak kampong kecil ini selalu mengenangkan akan keindahannya.